Rabu, 30 Januari 2013

Memoles Bisnis Emas di 2013

Memoles Bisnis Emas di 2013 - Meski BI memberi batas maksimal untuk gadai emas, lembaga keuangan tetap optimistis menjalani bisnis tsb pada 2013. Contohnya adalah CIMB Niaga, BSM, dan PT Pegadaian. CIMB Niaga akan menyediakan 89 outlet yang melayani gadai emas. BSM akan menggandeng BPRS sementara PT Pegadaian akan melayani pembelian emas online dan menambah 100 galeri 24.


Nasib baik bisnis gadai emas UUS CIMB Niaga dilaporkan oleh Head of Sharia Banking CIMB Niaga U Saefudin Noer pekan lalu. Nilai emas yang cenderung bergerak naik setiap tahun serta nilainya yang juga likuid disebut Saefudin menjadi alasan utama bagi masyarakat untuk berinvestasi pada emas. Kapan saja kebutuhan mendesak datang, emas seketika bisa "diubah" menjadi uang tunai.

"Saat kebutuhan uang tunai datang, seperti liburan, biaya sekolah, hingga hari raya Idul Fitri dan Natal, menggadaikan emas masih menjadi pilihan yang paling mudah dan cepat untuk mendapatkan uang tunai. Alhasil, bisnis gadai .emas masih tetap menjanjikan," katanya optimistis.

Saefudin yang pernah memimpin Bank Muamalat Indonesia menjelaskan bahwa bisnis gadai emas CIMB Niaga Syariah tahun lalu sangat menggembirakan. Kabar tersebut ditegaskan oleh laporan bertumbuhnya pembiayaan ga dai emasnya di 2012 yang menembus angka Rp126,29 miliar. Jumlah ini melesat hingga 89 persen dari tahun 2011 yang hanya menyentuh Rp66,89 miliar. Menengok angka itu, tak heran bila CIMB Niaga masih optimistis terhadap bisnis gadai emas di 2013.

Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No 14/7/DpBs tertanggal 29 Februari 2012 tentang Aturan Gadai Emas justru dirasa Saefudin turut menjadi pemicu meningkatnya bisnis gadai emas, khususnya di perbankan syariah. Dengan adanya aturan tersebut, bisnis ini menjadi lebih tertata serta hanya untuk pinjaman mendesak jangka pendek. "Tidak ada lagi praktik gadai emas untuk investasi."

Dengan menyasar segmen ritel dan mikro, layanan gadai emas CIMB Niaga Syariah kini tersedia di 89 outlet. Jumlah ini terdiri atas 22 kantor cabang syariah, empat kantor cabang konvensional, dan 63 outlet Mikro Laju yang tersebar di berbagai wilayah di Tanah Air. Saat ini, area Jabodetabek dan Jawa Barat masih memberikan kontribusi terbesar untuk layanan gadai emas Niaga Syariah.


Inovasi
Bisnis emas yang selalu menjanjikan juga membawa angin segar kepada PT Pegadaian yang siap memulai inovasinya dalam menjalankan bisnis itu. Akhir Januari ini, masyarakat bakal bisa membeli emas di Pegadaian secara online.

General Manajer Bisnis Emas Pegadaian Damar Setiawan mengatakan, perseroannya juga hendak menambah 100 unit Galeri 24 atau gerai penjualan emas Pegadaian di 2013. Latar penambahan fasilitas ini karena bisnis emas Pegadaian yang semakin masif meski kontribusi terhadap omzet keseluruhan perusahaan masih terbilang kecil.

Namun, dengan kemudahan online dan gerai yang lebih banyak, Damar menyatakan, pihaknya menargetkan mampu menjual emas seberat 2,8 ton di 2013, yang nilainya diperkirakan mencapai Rp 1.5 triliun.

"Naik sekitar 50 persen dari realisasi penjualan tahun lalu yang nilainya mencapai Rp 1 triliun atau jualan emas seberat dua ton," kata Damar. Tetapi, realisasi penjualan emas di Pegadaian memang sedikit turun dari Rp 2,1 triliun pada 2011 akibat fluktuasi harga emas.

Gaet BPRS
Akhir tahun kemarin, Pegadaian melaporkan target omzet di 2012 sebesar Rp110 triliun tidak mencapai harapan. Salah satu pemicu utamanya adalah harga emas fluktuatif. Bila pada November 2012 total omzet Pegadaian di angka Rp 93 trilun, akhir tahun 2012 hanya sedikit di atas Rp102 triliun. Sementara itu, 85 persen omzet Pegadaian disokong oleh unit bisnis gadai konvensional, 12 persen lainnya dari bisnis syariah, dan sisanya bisnis emas, dan fidusia sebesar tiga persen.

Inovasi bisnis emas juga coba dirancang oleh Bank Syariah Mandiri (BSM) akibat pembiayaan emasnya yang merosot tajam di 2012 hingga 72 persen. Untuk mengantisipasi kesuraman serupadi 2013, BSM tengah menimbang untuk menyertakan bank perkreditan rakyat syariah (BPRS) dalam bisnis emasnya.

Direktur Pembiayaan Mikro dan Kecil BSM Hanawijaya menyatakan, pihaknya berencana menawarkan penyediaan modal, peralatan operasional, hingga sumber daya insani yang berkualitas kepada BPRS jika tertarik untuk menawarkan pembiayaan emas. Bila kerja sama ini terwujud, selain ikut menumbuhkan bisnis bank pembiayaan syariah itu, BSM juga diuntungkan oleh jaringan BPRS yang menjangkau masyarakathingga ke pelosok.

Sumber : Republika.co.id
Ingin tahu Bagaimana mendapatkan layanan gadai emas syariah, Klik Disini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar