Rabu, 16 Januari 2013

Mengelola Keuangan Anda secara Syariah, Mengapa Tidak?

Mengelola Keuangan Anda secara Syariah, Mengapa Tidak? Ini karena rejeki, jodoh, ajal adalah ketentuan Yang Maha Kuasa yang tiada manusia mengetahui rahasia mengenai ketiga hal tersebut. Jodoh, sudah diharap-harap, bahkan sudah dipinang, namun jika bukan jodoh, pernikahan tidak akan terjadi. Ajal, siapa sangka si Fulan yang baru saja bersama, bercanda beberapa saat yang lalu, tanpa sakit apa pun, tidak disangka, pergi mendahului untuk selamanya. Tidak ada yang menduga. Demikian juga dengan rejeki, manusia hanya diberi kuasa untuk berusaha, kemudian berdoa, Yang Maha Kuasa lah yang akan menentukan.


Bagaimanakah caranya mendapat rejeki dengan baik, kemudian dapat mengelola rejeki dengan baik pula, hal itu yang akan kita bahas di sini. Apa pekerjaan Anda saat ini? Berbisnis kah, atau bekerja untuk perusahaan atau orang lain? Yang ingin kami ungkap di sini adalah bagaimana caranya Anda mendapatkan dana Anda. Kemudian hal yang lebih penting juga adalah bagaimana cara Anda membelanjakan pendapatan yang sudah Anda peroleh. Jangan-jangan, Anda adalah bagian dari pepatah “Besar Pasak daripada Tiang – besar pengeluaran daripada pendapatan”.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, ada baiknya Anda simak ulasan produk-produk keuangan berikut. Siapa tahu, dapat membantu Anda menemukan solusi, untuk mengelola keuangan Anda, secara syariah, baik, mudah, dan halal.

Deposito Syariah
Anda dapat memulai simpanan Anda dalam bentuk deposito. Besar setoran deposito masing-masing bank berbeda. Namun biasanya berkisar antara 5-10 juta rupiah dalam satu bilyet. Semakin besar dana simpanan Anda, biasanya bank akan memberikan nisbah bagi hasil yang lebih kompetitif untuk Anda.

Nisbah bagi hasil adalah porsi bagian untuk Anda dan bank, bisa jadi 40:60, 45:55, atau 50:50. Maksudnya adalah 40 bagian dari hasil keuntungan bank untuk Anda, sedangkan 60 bagian untuk bank.

Simpanan Logam Mulia/Emas/ Dinar
Emas tidak membuat orang kaya, benar. Namun Anda akan memiliki kemampuan berimbang, dan tetap mempertahankan kekayaan Anda. Jika Anda menyimpan dalam bentuk tabungan, misalnya saat ini simpanan Anda adalah 10 juta rupiah, tahun depan, atau sepuluh tahun lagi, mungkin simpanan Anda tetap 10 juta rupiah. Namun nilai 10 juta rupiah Anda saat itu, barangkali nilainya adalah sama dengan nilai 1 juta rupiah saat ini. Itulah yang dinamakan inflasi. Yaitu menurunnya nilai mata uang terhadap barang.

Namun jika Anda menyimpan dalam bentuk emas, misalnya saat ini adalah 10 gram, dengan harga per gram adalah 500 ribu rupiah, 10 tahun lagi emas Anda tetap 10 gram. Sedangkan nilai emas Anda sudah bukan 500 ribu rupiah per gram, namun bisa jadi sudah 5 juta rupiah per gram.

Lebih baik, jika simpanan Anda dalam bentuk logam mulia, hal ini untuk mengurangi resiko biaya pembuatan, dibandingkan jika Anda menyimpan dalam bentuk perhiasan. Namun perlu diingat, jika sudah sampai nishab, Anda harus mengeluarkan zakat emas Anda. Nishabnya adalah 83 gram emas selama satu tahun. Dengan zakat sebesar 2.5%.

Demikianlah pentingnya simpanan Anda dalam bentuk emas. Namun tetap saja, Anda membutuhkan simpanan dalam bentuk uang kertas, untuk memudahkan transaksi harian Anda.

Tabungan Syariah


Nah, ini yang penting. Saat ini di Indonesia sudah ada bank syariah. Insyaallah lebih halal, tanpa bunga dll. Ingat bunga adalah haram. Sedangkan tabungan di bank syariah Anda mendapatkan bagi hasil. Bunga ditetapkan di awal. Sedangkan bagi hasil, Anda akan mendapat bagi hasil di akhir.

Asuransi syariah
Merupakan asuransi berbasis takaful – akan kita bahas dikemudian hari.

Zakat
Bagian tak terpisahkan dalam perekonomian syariah. Zakat dapat menggerakkan bukan hanya ekonomi, namun juga memperbaharui kehidupan dan tingkat kemapanan sosial.

Sedekah
Sedekah memperlancar rejeki. Sedekah memiliki sejumlah keutamaan dan keistimewaan. Dalam surah at-Taubah ([9]: 103), sedekah bertujuan untuk menyucikan harta dan diri muzaki agar menjadi penenteram batin mereka. Dalam sejumlah hadis, Rasulullah SAW menyatakan, sedekah itu merupakan bukti keimanan seseorang dan mereka yang bersedekah akan memperoleh pahala yang besar di sisi Allah SWT (HR al-Baihaqi).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar