Kamis, 14 Februari 2013

Prospek Bank Syariah dan Pembiayaan Syariah di Tahun 2013

Pembiayaan Syariah
Prospek Bank Syariah dan Pembiayaan Syariah di Tahun 2013
Market Share
Prospek Pembiayaan Syariah di Tahun 2013 – tidak salah jika tahun 2013 merupakan tahun tantangan, tahun dengan banyak peluang dan tentu saja semakin ketatnya persaingan antarbank. Bukan hanya antarbank syariah, namun juga bank syariah dengan bank konvensional. Market share yang masih terbatas, saat ini sekitar 4%, membuat bank syariah belum dapat terlalu memegang kendali/market leader di perbankan di Indonesia.


Sebenarnya cukup berbangga lah para praktisi perbankan syariah di Indonesia. Meskipun masih cukup kecil dalam market share, namun itu adalah kerja keras para praktisi, dengan dukungan yang masih minim dari pemerintah. Ibaratnya bank baru-karena baru muncul sekitar tahun 90-an, namun sudah harus bersaing dengan bank raksasa, yang sudah puluhan, bahkan ratusan tahun di Indonesia. Dan saat ini masih survive. Tentu saja ini juga bagian dari dukungan masyarakat Indonesia yang ingin berbank dengan baik dan halal. Meskipun saat ini, halal-haram bank syariah di Indonesia masih terus diperdebatkan. Minimal sudah berusaha membuat dan menuju iklim perbankan yang adil, baik, dan transaksi yang halal.

Tantangan
Tantangan yang semakin besar adalah persamaan perlakuan dalam pembiayaan (kredit), khususnya untuk perumahan. Sebentar lagi akan diperlakukan sama untuk DP (uang muka) kepemilikan rumah. Saat ini di bank syariah masih 10% DP untuk rumah baru, dan 20% untuk rumah pakai (second). Aturan baru rencana akan diperlakukan April 2013.

Ditambah dengan terbukanya bank konvensional menjual produk syariah, Sukuk Ritel juga dijual di bank konvensional. Hal ini adalah keutamaan, bahwa produk yang baik, bisa jual di mana saja. Atau ini adalah indikator bahwa masyarakat sudah mulai paham tentang pentingnya berbank syariah.

Prospek Bank Syariah dan Pembiayaan Syariah
Pembiayaan, sebagai motor bergeraknya aset dan laba bank, memiliki kesempatan untuk terus naik. Meskipun banyak tantangan untuk memajukan pembiayaan syariah. Antara lain adalah persaingan rate dengan bank konvensional. Bank syariah saat ini belumlah pemain utama sebagai bank operasional, masih kalah jauh dibandingkan bank konvensional. Meskipun fitur-fitur yang dimiliki saat ini sudah cukup menarik, sudah ada netbanking, mobile banking, fasilitas giro perusahaan, dan fitur lain bank konvensional. Namun, menarik nasabah besar dan sudah percaya dengan bank lama mereka juga bukan hal yang mudah. Harus ada insentif lebih yang diberikan. Seperti insentif bagi hasil, harga, biaya dan sebagainya. Namun insentif tersebut belumlah signifikan dibandingkan dengan jangkauan jaringan nasabah-nasabah, yang memilih bertransaksi dalam bank yang sama.

Disinilah tantangan untuk bank syariah. Pembiayaan harus terus tumbuh, meskipun berhadapan dengan bank besar, laba harus terus naik, dan fitur produk juga harus bisa bersaing dengan bank lain. Jika melihat sisi pesimis, maka bank syariah kalah total dalam segalanya. Namun ada satu peluang. Yaitu nasabah yang perlu diedukasi mengenai perbankan syariah.
Ada beberapa nasabah yang saat ini sudah syariah minded. Nah, inilah yang perlu bank syariah lakukan untuk meningkatkan penetrasi pasarnya. Bukan tidak mungkin, 5% target market share di tahun ini, bisa tercapai. Siapa sih yang tidak ingin memiliki usaha yang halal? Jika masih ada bunga, apakah tenang hidup seorang muslim?

Kebutuhan SDM
Satu hal lagi adalah kebutuhan SDM. Semakin meningkatnya minat masyarakat akan perbankan syariah, tentu juga harus diimbangi dengan kualitas dan jumlah SDM handal yang memenuhi. Salah satu yang terpenting adalah SDM pembiayaan (kredit - Account Officer). Semoga pemerintah, atau institusi pendidikan cepat tanggap untuk menampung minat masyarakat yang semakin besar, dan kebutuhan edukasi pada masyarakat.
Demikian, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar