Rabu, 04 September 2013

Bagaimana Menghitung DSR - Debt to Service Ratio

Debt to Service Ratio
DSR
Bagaimana Menghitung DSR
Kali ini, akan kita bahas sedikit tentang DSR. Mudah-mudahan dilain waktu bisa kita bahas lagi hal-hal lain seputar perbankan syariah, dan seputar pembiayaan syariah. Hal ini terkait dari sebagian tugas seorang AO, account officer, menghitung kebutuhan nasabah, dan kemungkinan bagaimana pembiayaan bisa disetujui.
Apa itu DSR? Kepanjangan dari Debt to Service Ratio – perbandingan antara besarnya cicilan kredit dengan jumlah pendapatan Anda per bulan. Ketentuan umum untuk DSR biasanya adalah 40%. Namun untuk mereka yang berpendapatan cukup besar, misalnya diatas 15 juta rupiah perbulan, biasanya DSR bisa lebih tinggi, bisa jadi sampai dengan 50%.
Misalnya pendapatan Anda adalah 10 juta rupiah per bulan. Maka cicilan maksimum untuk Anda adalah 4 juta rupiah (40%). Ini termasuk cicilan Anda yang lain ya, misalnya Anda memiliki cicilan kartu kredit, cicilan panci (hehehe…), yang tercatat di perbankan saja ya. Panci sih biasanya tidak dimasukkan ke SID (Sistem Informasi Debitur).
DSR= Jumlah Cicilan Bulanan / Pendapatan Bulanan
Jadi bagaimana, Anda sudah bisa menghitung DSR Anda?

Bagaimana, mudah bukan?

Salam,
Eko Andrianto
@masekoandri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar