Selasa, 29 Oktober 2013

Bacaan Gharib, Cara Baca Alquran yang Kurang diketahui: Saktah

Bacaan Gharib, Cara Baca Alquran yang Kurang diketahui: Saktah
Bacaan gharib
Mari Belajar Membaca Alquran
Nah, untuk saat ini, kami sampaikan tentang tajwid. Mudah-mudahan bisa berseri, bisa berlanjut dalam edisi berikutnya. Oia, ini kami belum ahli lho ya, belum ada apa-apanya. Kami-pribadi-masih belajar baca Quran di salah satu lembaga tahsin tahfidz Quran di Jakarta Selatan. Sebenarnya kalo masalah belajar tajwid itu, ndak wajib lho. Ini kata ustadz-ustadz saya ya. Kata beliau sih, tingkatannya fardhu kifayah. Saya belum tahu dalilnya. Itu yang beliau sampaikan. Namun, yang wajib adalah membaca Al-Quran dengan benar. Itu yang wajib. Begitu.

Nah, soal fardhu kifayah, kata beliau lagi, itu maksudnya adalah dalam kadar kecukupan. Contoh fardhu kifayah kan, misalnya tentang urusan mayit. Jika sudah ada sebagian kamu muslimin yang mengurus: memandikan, mengafani, mensholatkan, dan menguburkan, itu sudah cukup. Tapi berapa banyak yang mengurus? Kalo cuma satu orang emang cukup? Ya ndak tho! Bahkan kalo di kampung bisa satu RT RW gotong royong semua. Inilah kecukupan.

Coba lihat hadits berikut:
“Orang yang mahir membaca Al-Qur`an, maka kedudukannya di akhirat bersama para malaikat yang mulia lagi baik. Sementara orang yang membaca Al-Qur`an dengan tertatah-tatah dan dia sulit dalam membacanya, maka dia mendapatkan dua pahala.” (HR. Muslim no. 798).

Wah, ayo, perdalam pelajaran Al-Quran nya ya...
Berikut adalah beberapa bacaan gharib, bacaan yang dibaca dengan cara berbeda di dalam Alquran. Sering kali cara membaca kita masih mengikuti kaidah umum, padahal cara baca bacaan ini harus sesuai dengan cara baca yang gharib, hehehe… Maksudnya cara bacanya sudah tertentu, dan musti dibaca seperti itu.
Coba buka surat Al-Muthaffifin:14
Ada huruf sin di atas huruf lam; nah bagaimana cara membacanya?
Ini adalah saktah; cara membacanya adalah dengan berhenti sebentar, 2 ketukan - dengan menahan nafas, kemudian langsung membaca huruf didepannya. Saktah adalah berhenti sejenak tanpa bernafas, dengan tujuan untuk meluruskan arti ayat. Di dalam mushkhaf rosmul utsmani, ‘saktah’ ditandai dengan khuruf  ‘SIN’ kecil pada ayat yang mengandung ‘saktah’.
Jadi membacanya adalah: Kalla bal (berhenti sebentar – tahan nafas, lalu lanjutkan) raana
Coba simak dari ust Yusuf Mansur berikut:

Nah demikian, sudah jelas bukan?
Ada 4 ayat Alquran dengan saktah, sebagian ada yang menyebutkan di 5 ayat. Nah berikut adalah ayat-ayatnya ya:

Alkahfi: 1-2
Surat Yasin: 52
Dan surat Al-Qiyamah: 27


Demikian, semoga bermanfaat. Salam
Eko Andrianto
@masekoandri

Sumber: 
http://binaalquran.wordpress.com/2010/11/11/saktah/
http://al-atsariyyah.com/keutamaan-membaca-al-quran.html 
pict: muslimvideo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar