Sabtu, 29 April 2017

Akad-akad dalam Bank Syariah

Beberapa Akad dalam Bank Syariah

Akad bank Syariah
Akad, secara sederhana adalah perjanjian. Perjanjian antara Bank dengan nasabah. Misalnya akad pembukaan rekening, akad sewa, akad pinjaman, dll.

Pembagian akad dalam perbankan Syariah
Secara umum ada dua akad, yaitu akad Tabarru dan akad Tijarah. Akad tabarru adalah perjanjian kebaikan, perjanjian yang nonprofit transaction. Misalnya pinjaman. Akad pinjaman adalah akad tabarru, karena tidak boleh si peminjam mendapatkan profit/keuntungan. Misalnya si A meminjamkan uang 100 ribu rupiah kepada B. Maka kewajiban B adalah mengembalikan sejumlah 100 ribu rupiah, tanpa kelebihan kepada A. Begitulah akad tabarru. Jika A mengambil kelebihan, maka kelebihannya adalah riba. Istilahnye, kalo baek ya udah baek, jangan kebaikan campur-campur ame bisnis, ya gak cing?

Sedangkan akad tijarah adalah akad yang bersifat komersil/untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya akad jual beli, akad sewa, dll. Begitu ya... Akad tabarru tidak boleh diubah menjadi akad tijarah, namun sebaliknya, akad tijarah boleh diubah menjadi akad tabarru. Misal, si A menjual HP kepada B dengan harga 500 ribu rupiah, dibayar tempo 1 bulan. Ternyata bulan berikutnya, B belum mampu membayar sesuai dengan harga yang disepakati, 500 ribu rupiah. Dan ternyata, A mendapatkan proyek besar jadilah dia kaya raya. Dan HP tadi, diberikan saja kepada si B, tanpa B harus membayar. Begitulah. Susah juga cari contoh ya, hehehe... yang lain coba saja cari sendiri. Emang enak?

Yang akan kita bahas berikut adalah akad-akad tijarah, beberapa diantaranya yang umum di bank syariah adalah sebagai berikut:
1. Akad Murabahah - adalah akad perjanjian jual beli. Jual-beli kendaraan, rumah, dll. Mengapa bank bisa mengambil untung? Ya namanya jual beli, bank ambil keuntungan/margin dari selisih harga pokok dan harga jual. Simpel kan? Berbeda ya jika akadnya adalah pinjaman. Pinjam-meminjam adalah akad kebaikan, akad tabarru.

2. Akad Ijarah - adalah akad sewa-menyewa. Misalnya sewa kendaraan. Kendaraan masih tetap milik penyewa. Demikian. Sewa biasa saja, jangan dibikin rumit.

Nah, demikian dahulu ya. Semoga next time bisa disambung kembali.
Terima kasih

2 komentar:

  1. Pak Eko, Saya nasabah KPR BTN di Karang Pamulang Kota Bandung, waktu pertama ambil KPR plafond kredit 180 juta, KPR sudah jalan 5 tahunan , sisa pokok per 1 nov 2017 Rp151.503.544,- (info dari BTN),.. rumah sudah saya renovasi , kalau mau Take Over ke Bank Syariah Mandiri bisa nggak ya,. bisa tolong dibuatkan simulasinya untuk 5 dan 10 tahun,.. Email saya saroni053@gmail.com

    Terimakasih
    Saroni

    BalasHapus
  2. Dear Pak Saroni...
    Maaf baru reply, pindah bagian... hehehe....

    Bagaimana Pak sudah take over belum. Bisa untuk take over Pak...
    nanti kami email ya Pak

    BalasHapus